
Hai para pencinta K-Drama! Pasti kamu sering dengar komentar kayak “drama Korea itu terlalu lebay” atau “semuanya tentang cinta-cintaan doang”. Padahal, nggak semua anggapan itu benar, lho. Banyak banget mitos soal drama Korea yang sudah lama beredar, tapi kalau dicek lebih dalam, ternyata cuma salah paham aja. Apalagi dengan banyaknya ranking drama Korea 2025 yang menghadirkan genre dan cerita makin beragam, sekarang saatnya kita meluruskan semuanya!
1. Mitos: Semua Drama Korea Penuh Adegan Klise
Fakta: Memang banyak drama Korea punya elemen yang mirip, seperti tabrakan di jalan terus jatuh bareng, atau hujan-hujanan bareng gebetan. Tapi sekarang, banyak banget K-Drama yang punya alur unik dan out of the box. Misalnya drama terbaru 2025 berjudul “Parallel Love”, yang mengangkat kisah cinta antar dimensi waktu. Nggak klise, kan?
2. Mitos: Drakor Hanya Tentang Cinta
Fakta: Meski genre romantis paling populer, drama Korea juga banyak yang mengangkat tema lain seperti politik, hukum, thriller, fiksi ilmiah, bahkan horor. Drama seperti “Zero Hour” atau “Mirage” di tahun 2025 membuktikan kalau cerita di K-Drama makin luas dan nggak melulu soal cinta.
3. Mitos: Aktor dan Aktris Korea Cuma Menjual Wajah
Fakta: Nggak bisa dipungkiri kalau visual jadi daya tarik utama, tapi kemampuan akting para pemain drakor juga patut diacungi jempol. Banyak aktor Korea yang belajar bertahun-tahun sebelum debut. Coba tonton akting emosional dari Kim Tae-ri di “Behind The Crown”, dijamin kamu bakal kagum!
4. Mitos: Drakor Membosankan dan Lambat
Fakta: Ini tergantung selera. Tapi banyak drakor yang punya pacing cerita cepat, dengan banyak twist dan cliffhanger. Bahkan beberapa episode pertama sering langsung bikin ketagihan karena konfliknya sudah dimulai dari awal.
5. Mitos: Penonton Drakor Cuma Cewek
Fakta: Sekarang, penonton drama Korea datang dari berbagai kalangan dan gender. Genre seperti thriller, action, dan kriminal menarik banyak penonton cowok juga. Bahkan banyak pasangan atau keluarga yang nonton bareng sebagai hiburan bareng di rumah.
6. Mitos: Semua Drama Korea Berakhir Bahagia
Fakta: Eits, jangan salah! Banyak juga drama yang berakhir tragis atau menggantung. Ending di drakor biasanya dirancang sesuai pesan dari cerita, bukan sekadar bikin penonton senang. Coba deh tonton “One Last Song”—siap-siap tissue!
7. Mitos: Drakor Nggak Relevan Sama Kehidupan Nyata
Fakta: Banyak banget drama Korea yang justru mencerminkan isu-isu sosial nyata, seperti tekanan kerja, masalah keluarga, kesehatan mental, hingga kesenjangan ekonomi. Justru itulah kenapa banyak penonton bisa merasa relate dengan ceritanya.
8. Mitos: Drama Korea Semua Terlalu Sopan dan Nggak Realistis
Fakta: Sekarang banyak drama Korea yang lebih realistis dan berani mengangkat topik sensitif. Tapi memang betul, budaya Korea cenderung menghargai kesopanan dalam tayangan publik, sehingga tetap ada batasan-batasan tertentu dalam penyampaian cerita.
9. Mitos: Episode Drakor Terlalu Banyak
Fakta: Justru drama Korea dikenal dengan jumlah episode yang pas. Rata-rata 12–16 episode, jadi nggak sampai bertele-tele kayak sinetron. Bahkan, banyak yang cuma 6 atau 8 episode seperti format drama pendek yang kini lagi tren.
10. Mitos: Nonton Drakor Itu Buang Waktu
Fakta: Sama kayak nonton film atau baca buku, drama Korea juga bentuk hiburan dan kadang bisa jadi sumber pembelajaran budaya, bahasa, bahkan motivasi. Selama nontonnya seimbang dan nggak mengganggu aktivitas lain, nggak ada salahnya dong menikmati hiburan berkualitas.
Kesimpulan
Jadi, banyak banget kan mitos soal drama Korea yang ternyata nggak sepenuhnya benar? Dunia drakor itu luas dan terus berkembang. Kalau kamu penasaran sama drama Korea terbaru dan ingin tahu rekomendasi yang anti-klise, langsung aja cek drakorid. Di sana kamu bisa dapat info, ulasan, dan update terbaru seputar drama Korea favoritmu!