18 Maret 2025
Bekam

Gambar oleh <a href="https://pixabay.com/id/users/pusteblume0815-8529857/?utm_source=link-attribution&utm_medium=referral&utm_campaign=image&utm_content=3310182">Pusteblume0815</a> dari <a href="https://pixabay.com/id//?utm_source=link-attribution&utm_medium=referral&utm_campaign=image&utm_content=3310182">Pixabay</a>

Halo, Sobat Sehat! Siapa di antara kita yang belum pernah mendengar tentang bekam? Terapi tradisional yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu ini kembali populer di kalangan masyarakat modern. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi apa itu bekam, manfaatnya, dan bagaimana prosedurnya yang dilansir dari jeparapos.com. Yuk, simak bersama-sama!

Apa Itu Bekam?

Bekam adalah metode pengobatan yang menggunakan teknik penghisapan untuk meningkatkan aliran darah dan mengeluarkan racun dari tubuh. Proses ini dilakukan dengan menggunakan cangkir yang ditempatkan pada kulit untuk menciptakan efek hisap. Bekam dipercaya dapat membantu meredakan berbagai masalah kesehatan, mulai dari sakit kepala hingga gangguan pernapasan.

Sejarah Bekam

Bekam telah dipraktikkan sejak zaman kuno, mulai dari Mesir kuno hingga Cina kuno. Dalam pengobatan tradisional Tiongkok, bekam dianggap sebagai cara untuk mengembalikan keseimbangan energi dalam tubuh. Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak orang yang beralih ke metode ini sebagai alternatif untuk pengobatan modern.

Manfaat Bekam untuk Kesehatan

Terdapat banyak manfaat yang bisa didapatkan dari terapi bekam. Beberapa di antaranya adalah:

  • Mengurangi nyeri otot dan sendi
  • Meningkatkan sirkulasi darah
  • Meredakan stres dan kecemasan
  • Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
  • Memperbaiki kualitas tidur

Proses Terapi Bekam

Proses bekam umumnya melibatkan beberapa langkah. Pertama, terapis akan membersihkan area kulit yang akan dibekam. Kemudian, cangkir akan diletakkan pada kulit, dan alat khusus akan digunakan untuk menciptakan tekanan. Pada beberapa teknik, api digunakan untuk menghangatkan udara di dalam cangkir sebelum ditempelkan pada kulit, sehingga menciptakan efek hisap.

Siapa yang Perlu Menghindari Bekam?

Meskipun bekam memiliki banyak manfaat, tidak semua orang dapat menjalani terapi ini. Wanita hamil, orang dengan penyakit kulit, dan mereka yang memiliki masalah pembekuan darah disarankan untuk menghindari bekam. Selalu konsultasikan dengan tenaga medis sebelum mencoba terapi ini, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu.

Baca Juga :  Obat Efektif untuk Mengatasi Mual

Bekam Kering vs. Bekam Basah

Ada dua jenis bekam yang umum dilakukan: bekam kering dan bekam basah. Bekam kering hanya menggunakan tekanan hisap tanpa pengeluaran darah, sedangkan bekam basah melibatkan pengeluaran sedikit darah dari area yang dibekam. Bekam basah biasanya dianggap lebih efektif dalam mengeluarkan racun dari dalam tubuh, namun harus dilakukan oleh ahli yang berpengalaman.

Pengalaman Pertama Kali Bekam

Bagi yang baru pertama kali mencoba bekam, mungkin akan merasakan sedikit ketidaknyamanan pada awalnya. Namun, setelah sesi selesai, banyak orang melaporkan perasaan relaksasi yang mendalam. Rasa sakit atau bengkak biasanya hanya bersifat sementara dan akan hilang dalam beberapa hari.

Perawatan Pasca Bekam

Setelah sesi bekam, penting untuk merawat area yang telah dibekam. Hindari aktivitas fisik yang berat dan perbanyak minum air untuk membantu proses detoksifikasi. Beberapa orang juga memilih untuk menghindari makanan tertentu seperti makanan pedas dan berlemak setelah terapi untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal.

Kesimpulan

Menurut memobekasi.com, bekam adalah salah satu terapi tradisional yang memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan tubuh. Meskipun memiliki sejarah yang panjang, teknik ini tetap relevan dan banyak dipilih oleh masyarakat modern sebagai alternatif pengobatan. Jika kamu tertarik mencoba, pastikan untuk melakukannya di tempat yang terpercaya dan di bawah pengawasan tenaga medis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *